BATULICIN, lensabanua.com – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) mengimplementasikan
kegiatan keagamaan masyarakat berupa pengenalan situs sejarah atau ziarah ke makam para pejuang syiar Islam di Kaltim. Hal ini merupakan rangkaian studi tiru ke pondok pesantren Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam wisata religi ini, rombongan peziarah secara langsung di pimpin Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu H.Ambo Sakka. Serta melibatkan sejumlah ulama, perwakilan majelis Ta’lim maupun pengurus ponpes, organisasi adat di Tanah Bumbu.
Sebelum keberangkatan dihari kemarin, ziarah bermula di daerah sendiri, yakni makam Syekh Muhammad Arsyad Bin As’ad kota Pagatan. Kemudian dilanjutkan Syarif Ahmad Alaydrus Batulicin, seraya menghampiri makam KH. Ahmad Dahlan Cantung Kabupaten Kotabaru.
Jumat (24/05/2024) adalah hari pertama ziarah di wilayah Kaltim,dimulai dengan ziarah
ke makam Sayid Muhammad Bin Sayid Sholeh Tenggarong Kutai Kartanegara.
Penjiarah berlanjut ke makam
raja Kukar dan ulama Kutai Kartanegara di Tenggarong yang dibimbing Habib Abdullah bin Tohir.
Ditempat itu , rombongan sekaligus menghampiri makam Adji Mohd Sulaiman sebagai sultan ke 17, sekaligus makam Sayid Muhammad bin Sayid Saleh yang makam nya tepat berdampingan.
Masih di Kutai Kartanegara, dilanjutkan ziarah ke makam Syech Abu Tolhah bin Mufti HM.As’ad, dimana tokoh syiar Islam yang satu ini merupakan keluarga dekat dari Syech Muhammad Arsyad Albanjari atau yang dikenal dengan guru kelampaian Martapura Kalimantan Selatan.
Ziarah belum berakhir, rencananya ziarah akan dilanjutkan ke makam Habib Hasan Alaydrus mesjid Jami At-Taqwa. Serta makam Syarifah Maryam Bin Abdullah Alaydrus Keramat Pulau Tukung Balikpapan.
Kemudian sepulang menuju Tanah Bumbu akan disempatkan ke makam
Habib Sayid Hamid yang bergelar Pengeran Syarif Hamid bin Ahmad Assegaf Raja Muda Paser Tanah Grogot serya Habib Ali Bin Hamid Assegaf Paser Grogot.
Disela Ziarah, Sekda mengambil hikmah dari kegiatan ini, hal ini perlu dijadikan inspirasi buat daerah Tanah Bumbu sendiri. Mengingat daerah ini tak kalah memiliki makam makam para tokoh ulama.
“Kita berharap kegiatan ini jadi contoh untuk mengelola sejumlah makam pejuang syiar Islam ditempat kita secara lebih baik,”tutupnya.